Aku hanya ingin menjadi seorang perempuan
Dengan kedua sayap yg melaju mengitari rimbunnya seribu perdu
Dengan sepasang lengan yg ringkih namun mampu menopang rintih
Dengan dakian tapak yg bisa menjejak dua tiga petak
Jika ada saat, amarah bergolak riak
Maklumi aku.. Sebab, aku hanya seorang perempuan
Yang pada jedahan saat, butuh sebuah uluran hangat terjabat
Bukan sebuah seruan bernada sumbang
Bukan sikap tak perduli buncahan antipati
Aku hanya seorang perempuan
Yang terlintas merindukan terdampar dipadang gobi
Merebah disana, berselimut pasir menatap telanjang kuningnya terik
Tanpa merasa perihnya ruam dan kepanasan... !!!
Apa kata pena
Ads 468x60px
Featured Posts
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Followers
Cuplikan sebagian catatan
-
Waktu yang teraniaya... Membiarkannya melenggang.. Hingga tak terasa... Semasa telah terlewat Andai saja kamu tau.. Bahwa bilik itu sem...
-
#cabutkuku #cantengen #infeksikuku #perawatancabutkuku #perawataninfeksikuku #kuku Cabut kuku? Duh, yang terbayang dikepala seperti p...
-
Diam, adalah sebuah lukisan kemarahan jika mengumpat disembarang tempat Itulah kekalahan yang sepat
-
Perempuan berpeluh cinta... Berbahu sembab sedikit bersembul Berambut liar leher tertalar Menisik depa hari enggan terlewati Jika engkau t...
-
Ijinkan aku meminang sair... Meniduri huruf dan angka Menyentuh setiap lekuk aksara... Hingga deretan kata menggelinjang kesetiap nadi sendi...
-
Suatu hari, saya bersikeras berbusung dada dengan kesombongan... berjumawa enggan dilibas kekalahan. Bahkan tidak perduli soal kepentingan d...
-
Mungkin kita berfikir, prestasi yang dibayar mahal diukur dari kemampuan/ bakat semata. Padahal, kemampuan mumpuni tak cukup untuk membuat o...
-
-
Terkadang sulit menjelaskan... Bagaimana buah pikiran menguasai.. Mungkin tak pernah terbenak... Bahwa langkah menjadi semakin dekat... Tida...
-
Kita adalah sepasang sumpit... Keduanya saling mengait... Apalah arti sebuah sumpit, jika ia sendirian.. Tak lah mampu menjepit... Janganlah...
Jok kepanasan biar blognya makin geboy hehe
BalasHapusAda ga sich Tien... Padang gurun yang adem... hehe
BalasHapus