Selasa, 04 Desember 2018

Pengalaman Cabut Kuku



#cabutkuku #cantengen #infeksikuku #perawatancabutkuku #perawataninfeksikuku #kuku
Cabut kuku? Duh, yang terbayang dikepala seperti penyiksaan di film film. Sungguh rasanya tidak siap saat dokter menganjurkan kuku jari sepasang jempol harus diangkat. Karenanya, aku harus kembali dua kali untuk menyiapkan mental agar siap dengan tindakan pengangkatan kuku. Berikut aku pengen berbagi cerita kronologisnya supaya tidak mengalami hal seburuk aku ini.

A. Memakai Sepatu Baru Agak Sesak
Tanggal 3 Nopember 2018, aku ada job MC, dimana waktu pelaksanaan mulain jam 8 pagi hingga jam 11 malam. Membuatku harus berjalan kesana kemari selama belasan jam dengan sepatu baru yang belum pernah aku pakai sebelumnya. Tinggi heels 8 cm, didepan tertutup. Ukuran pas diujung kaki. Sepulang kerja, saat membuka sepatu, rasa penat terasa menusuk diujung kaki jempol, mungkin karena ada kelebihan panjang kuku sekitar 5 mili sehingga kuku aga menekan pada ujung sepatu

B. Jempol Jari Membiru
Hari-hari berikutnya, aku merasakan kedua jempol jari masih terasa sakit memerah.  seperti tertekan kedalam. Hingga hari ke-tujuh kulihat kedua ujung jempol jari mulai membiru dan semakin sakit. Oleh dokter disaranin agar di bersihkan dengan betadine dan diberi salep Gentamicyn. Selama seminggu aku obatin tidak ada perbaikan malah mengeluarkan nanah. Akhirnya tanggal 29 nopember aku ke dokter langganan. Dokter menyarankan agar kedua kuku jempol diangkat, karena sudah infeksi dibawah jaringan kuku. Aku betul-betul ngeri bayangin kuku diangkat. Ngeri prosesnya, ngeri gimana kalo nanti tidak ada kukunya, dan sebagainya. Karena aku tidak siap, akhirnya dokter memberiku obat antibiotik dan anti radang.

C. Kuku Dua Jempol Diangkat
Sesampai dirumah, pikiran mulai berkecamuk. Masa iya aku akan minum obat terus? Jika tidak sembuh bagaimana ? Kan ya sama aja harus diangkat juga kukunya.  Aku harus meneguhkan hati bertekat cabut kuku ! Mungkin ini terlihat simple, wong cuman cabut kuku kok takut ? Tapi aku betul-betul takuuuutt.. Ini mungkin efek sering nonton pilem penyiksaan... hiiiii... ngerrriii..
Keesokan harinya akhirnya kuputuskan untuk datang kembali ke dokter dengan maksud menerima tindakan pengangkatan kuku. Mengingat Bapak dokter sibuk dengan pasien lain yang antri, pengangkatan kuku dikerjakan oleh asisten dokter yaitu perawat yang katanya sudah sering mengerjakan hal semacamnya. Dengan deg-deg an aku mulai berkeringat dingin saat seputar jempol jari di suntik cairan obat bius, bukan sakit karena disuntik yang bikin aku tegang, tapi takut karena kuku bakal dicabut. Saat dicabut tidak sakit,  Proses pencabutan kedua kuku sekitar 30 menit. Setelah itu selesai. Dokter memberiku obat antibiotik, pereda nyeri dan salep.

D. Perawatan Kuku
Ternyata saat kuku diangkat, sebagian kuku tidak melekat pada kulit karena infeksi. Sepertiga kuku yg menempel pada kulit sehat menimbulkan luka pada kulit kuku bagian bawah. Jari kuku diperban dan tidak boleh terkena air minimal 4 hari. Kalo mau mandi kaki aku bungkus dengan plastik diikat karet gelang. Hihihi.. lucu ya? Hari ke empat saat kubuka perban, kain kasa menempel pada luka dipangkal jari. Sedangkan infeksi bagian atas sembuh. Perihnya minta ampun susah melepas perbannya. Sakiiiitttt... Atas saran dokter kaki direndam air hangat. Setelah dikorek pelan-pelan, perban terlepas, aku bersihkan dengan Betadine lalu diolesin salep setelah itu diperban kembali. Saat ini masih dalam perawatan. Semoga cepat sembuh. Mengenai perkembangan selanjutnya.. Ntar bersambung yah tunggu kalo sembuh aku sambung cerita.. Dari cerita ini semoga tidak ada yang berpengalaman buruk sepertiku. Mungkin penyebabnya sepele dan tidak terpikirkan. Tapi akibatnya parah menurutku lohhhh...

E. Perawatan Dan Obat Gratis
Oh iya... Dokter langganan yang baik hati, melayani tanpa pamrih, tanpa biaya dengan menggunakan fasilitas BPJS.. Terimakasih pada pemerintah sudah memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya adalah saya merasakan manfaat dilayani lewat wakilnya bagian kesehatan yaitu dokter Dani Riandi beserta asisten perawat. Melayani dengan sepenuh hati. Semoga Tuhan selalu melimpahkan rakhmatNya atas semua kebaikan ini. Amiinn

Followers

Cuplikan sebagian catatan

Bagamaina Blog saya menurut anda?

About This Blog

Cari Blog Ini